Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode, antara lain;
wawancara, observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner atau angket dan
dokumenter.
Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai
faktor terutama jenis data dan ciri responden. Untuk data historis
misalnya tidak bisa ditemukan dengan observasi tetapi dimungkinkan
dengan dokumenter atau wawancara. Hal ini tergantung pada karakteristik
data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama untuk setiap
variabel. Berikut ini adalah metode pengumpulan data suatu penelitian.
Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1. Mendefinisikan sasaran yang ingin dicapai melalui program perubahan yang akan dilakukan
2. Mengidentifikasikan
variabel-variabel sentral yang terdapat dalam situasi yang dihadapi
seeperti perpindahan pegawai, kinerja yang kurang memuaskan dan lain
sebagainya.
3. Memilih bagaimana metode pengumpulan data apa yang nantinya akan digunakan
4. Mengkondisikan
klien, jenis dan mutu informasi yang diperlukan, penggunaan inrormasi
yang terkumpul, berbagai instrumen lain yang dapat digunakan
5. Wawancara
Teknik Pengumpulan Data
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain
yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup
sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai
wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan
angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa
Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana
perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah,
hubungan antar guru, dsb.
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan
atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti
yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai
peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data
yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa
mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai
studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain
yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin
digali dari responden.
Sumber:
http://wulandariplace.blogspot.com/2012/11/tugas-7-metode-pengumpulan-data.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2144035-langkah-langkah-pengumpulan-data/#ixzz2y5GVxjnx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar