Minggu, 13 Januari 2013

Hubungan Komunikasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi




KOMUNIKASI dalam ORGANISASI
     
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.


Kepemimpinan dalam Organisasi
     Pemimpin merupakan individu yang boleh memberi pengaruh kepada individu yang lain di dalam suatu pertubuhan. Sesuatu yang menarik dalam kepimpinan adalah kewujudan pemimpin yang berada dalam organisasi yang mempunyai struktur yang tersendiri dengan mewujudkan hubungan pemimpin dan pengikut bagi mencapai kecemerlangan. Pencapaian yang cemerlang di dalam sesuatu organisasi memerlukan langkah-langkah atau aktiviti-aktiviti yang di rancang oleh pemimpin bagi mendorong pengikutnya meningkat tekat dan keazaman ke arah kecemerlangan organisasi tersebut. Oleh itu, usaha ke arah penyatuan aktiviti sesebuah organisasi bergantung besar kepada kepintaran seseorang pemimpin. Sebagai contoh, seseorang yang membawa beg plastik semasa berkunjung ke pasar terpaksa membimbit dengan bijak agar tidak ada satu barang pun yang dibeli tercicir, beg plastik seperti suatu organisasi ataupun pekerja-pekerja di bawah pangawasan seorang pemimpin.
     Dalam menjayakan sesebuah organisasi ke arah kecemerlangan, seseorang pemimpin itu juga mestilah berpengetahuan. Daripada pengetahuanlah himpunan ilmu akan terikat untuk dipindahkan kepada pekerja-pekerja.Sebagai contoh,seseorang perlulah mengetahui tentang teknologi kerana ia merupakan sesuatu yang penting.Ramai yang beranggapan apabila kita membicarakan tentang teknologi,kita akan merujuk kepada teknologi semata-mata tetapi seseorang pemimpin perlu mempunyai pengetahuan tentang teknologi dalam erti kata beliau memiliki teknologi yang boleh membantu didalam mempercepatkan kerja dan memberi keberkesanan terhadap kerja didalam organisasinya.Dari sinilah beliau akan di tanggapi sebagai pemimpin yang berkebolehan dalam melakukan kerja-kerja yang biasanya memakan masa yang lama berbanding dengan pengurus-pengurus yang lain.Oleh yang demikian,apabila seseorang pemimpin mempunyai pengetahuan , beliau boleh menghayati sesuatu kerja dengan penuh penjelasan tentang perilaku melakukannya bukan semata-mata mampu melakukan kerja-kerja konpleks untuk pekerja-pekerja melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar